Stok mata duit kripto, Bitcoin, yang sedia buat ditambang bertambah berkurang. Dilansir dari laman Gizchina, Senin (4 April 2022), saat ini 19 juta bitcoin sudah ditambang serta mencadangkan 2 juta bitcoin terakhir yang sedia ditambang.
Perihal ini benar seperti yang sudah diprediksi oleh Satoshi Nakamoto, inventor misterius dari mata uang digital ini.
Pada 1 April 2022, Bitcoin menggapai pilar sejarah terkini. Seperti yang ditunjukkan oleh analisa blockchain, penambangan bitcoin ke- 19 terjalin pada minggu kemudian di gulungan 730. 000.
Baca Juga: Cara Termudah Meraih Untung Secara Otomatis Di Industri Crypto, Dengan Software Trading Otomatis
Dengan penambangan ini, Bitcoin akan menjadi mata duit yang terus menjadi sangat jarang. Saat ini telah terdapat lebih dari 90% bitcoin yang tersebar di pasaran.
Kreator bitcoin Satoshi Nakamoto memang membuat keputusan untuk membatasi jumlah bitcoin sampai 21 juta. Sehabis 21 juta bitcoin sudah ditambang, hingga akan habis serta tidak dapat ditambang lagi. Menurut para pakar, butuh waktu menunggu sampai tahun 2140 supaya bitcoin pergi lagi dari penambangan.
"Sesudah jumlah koin yang sudah ditetapkan sudah diluncurkan, insentif bisa seluruhnya didanai oleh biaya transaksional serta tidak lagi butuh inflasi," tutur Satoshi Nakamoto, yang identitasnya sedang belum dikenal, dalam Buku Putih.
Baca Juga: Cara Termudah Meraih Untung Secara Otomatis Di Industri Crypto, Dengan Software Trading Otomatis
Menurut penganalis di Chainalysis, kalau penanam modal kehabisan akses ke stok cryptocurrency mereka. Sebaliknya pemegang yang lain hati- hati ketika menaruh mata uang mereka di dompet digital sepanjang beberapa tahun.
"Publikasi bitcoin bersifat matematis, serta pada akhirnya bisa diprediksi. Ini lah kenapa orang bisa berspekulasi kerangka waktu antara pergantian adaptasi kesulitan serta kapan halving selanjutnya akan terjadi." tutur Chainalysis.
